Tradisi Lebaran Ketupat
Penanggalan:
-
Tanggal Perayaan: 8 Syawal dalam penanggalan Hijriyah.
-
Tahun 2025: Jika Idul Fitri tahun 2025 jatuh pada 31 Maret, maka Lebaran Ketupat akan dirayakan pada 7 April 2025.
Asal-Usul:
-
Dikaitkan dengan Sunan Kalijaga: Lebaran Ketupat diyakini mulai diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo.
-
Pengenalan Melalui “Kupatan”: Sunan Kalijaga memanfaatkan tradisi “kupatan” dalam slametan untuk mengajarkan nilai-nilai Islam tentang syukur, sedekah, dan silaturahmi pada hari Lebaran.
Makna Simbolis Ketupat:
-
“Ngaku Lepat”: Kata “ketupat” berasal dari “ngaku lepat” dalam bahasa Jawa, yang berarti “mengakui kesalahan”.
-
Simbol Saling Maaf-Memaafkan: Makan ketupat menjadi simbol untuk saling mengakui kesalahan, memaafkan, dan melupakan kesalahan.
-
Makna Bungkus dan Bentuk:
-
Bungkus Janur Kuning: Melambangkan penolak bala bagi orang Jawa.
-
Bentuk Segi Empat: Prinsip “kiblat papat lima pancer” yang mengingatkan manusia selalu kembali kepada Allah.
-
Warna Putih Ketika Dibelah: Melambangkan kesucian dan kebersihan setelah meminta ampunan.
-
Isi Ketupat: Beras sebagai isian melambangkan harapan akan kemakmuran setelah Idul Fitri.
Lebaran Ketupat merupakan perayaan tradisional yang kaya akan makna simbolis dan nilai-nilai keagamaan, yang terus dilestarikan oleh masyarakat Muslim di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.